INTERAKSIONISME SIMBOLIK PEDAGANG TERNAK DALAM TRADISI MAROSOK DI KOTA PAYAKUMBUH
DOI:
https://doi.org/10.52423/jikuho.v9i3.197Keywords:
Interaksionisme Simbolik, Marosok, MinangkabauAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana interaksionisme simbolik yang dilakukan pedagang ternak dalam tradisi Marosok menggunakan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik George Herbert Mead dengan beberapa aspek yaitu tindakan, gesture, mind, self dan society. Hasil penelitian ini berupa, tindakan, yaitu kewajiban yang dilakukan pedagang ternak agar dipercaya oleh pembeli yaitu menentukan harga hingga menjamin keabsahan hewan ternak. Gesture (gerak tubuh), pedagang menggunakan gerakan jari ketika bertransaksi jual beli. Simbol signifikan, yang digunakan yaitu bahasa Minangkabau dan simbol-simbol jari untuk menentukan angka. Mind (pikiran), para pedagang yang awalnya didominasi laki-laki mulai menerima pedagang perempuan dalam tradisi Marosok. Self (diri), para pedagang menggunakan atribut sebagai identitas diri berupa sarung, handuk kecil, topi Morris atau peci, tas kecil dan sepatu boot. Society (masyarakat), ada nilai-nilai yang dipertahankan masyarakat Minangkabau agar tradisi Marosok tidak luntur. Implikasi temuan penelitian ini bahwa simbol-simbol yang digunakan pedagang ternak dalam tradisi Marosok menciptakan identitas budaya masyarakat Minangkabau. Aspek-aspek interaksionisme simbolik George Herbert Mead menjadi gambaran komunikasi tradisi Marosok yang diinternalisasi oleh para pedagang ternak untuk mempertahankan budaya Minangkabau.
References
Abdullah, S. N. (2020). Interaksionisme Simbolik Perempuan Muslim dalam ‘Aksi Gejayan Memanggil.’ Jurnal Ilmiah Syi’ar, 19(2), 151. https://doi.org/10.29300/syr.v19i2.2466
Barlian, E. (2016). METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF. Sukabina Press.
Bungin, B. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Kencana Predana Media.
Creswell, J. W. (2014). Qualitative Inquiry & Research Desaign: Choosing Among Five Approaches. Fourth Edition. SAGE Publications.
Djanaid, D. (2011). Manajemen dan leadership dalam budaya Minangkabau. UB Press.
Fadhilah, S., & Dewi, E. A. S. (2017). Pola Komunikasi Tradisi Marosok Antara Sesama Penjual Dalam Budaya Dagang Minangkabau. Jurnal Kajian Komunikasi, 5(2), 222. https://doi.org/10.24198/jkk.v5i2.10464
Fatanti, M. N., & Happy, N. (2019). Makna Kultural Tradisi Marosok. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 16(2), 161. https://doi.org/10.24002/jik.v16i2.1633
Haliemah, N., & Kertamukti, R. (2017). Interaksi Simbolis Masyarakat Dalam Memaknai Kesenian Jathilan. Jurnal ASPIKOM, 3(3), 494. https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i3.173
Jelly, O. :, & Putri, D. (2015). KONSTRUKSI MAKNA MAROSOK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TERNAK DI DESA CUBADAK KABUPATEN TANAH DATAR. In Jom FISIP (Vol. 2, Issue 1).
Littlejohn, Stephen W & Foss, K. A. (2011). Theories Of Human Communication 10th Edition (10th ed.). Waveland Press, Inc.
Nugroho, O. C. (2016). INTERAKSI SIMBOLIK DALAM KOMUNIKASI BUDAYA (Studi Analisis Fasilitas Publik Di Kabupaten Ponorogo). Aristo, 3(1), 1. https://doi.org/10.24269/ars.v3i1.7
Rega, P. M., Kawung, E., & Tangkudung, J. P. M. (2014). POLA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DAN IDENTITAS ETNIK SANGIHE-TALAUD-SITARO (Studi pada Masyarakat Etnik Sanger-Tahuna-Sitaro di Kota Manado). “Acta Diurna,” III(4), 1–10.
Rhizky, D. P. (2017). KOMUNIKASI SIMBOLIK DALAM TRADISI “MAROSOK” DI PASAR TERNAK KOTA PAYAKUMBUH (Studi Kualitatif pada Penjual dan Pembeli di Pasar Ternak Kota Payakumbuh). UNIVERSITAS SEBELAS MARET.
Ritzer, G, (2012). Sociology A Multiple Paradigm Science. Penerjemah Drs. Alimandan. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. h. 291-380
Yin, R. K. (2003). Case Study Research. Design and Methods: Third Edition. SAGE Publications
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 The Authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.