KONSTRUKSI KECANTIKAN DALAM GIM “ LOVE PARADISE MERGE & MAKEOVER”
DOI:
https://doi.org/10.52423/jikuho.v9i4.285Keywords:
Analisis Konten, Gender, Gim, Konstruksi Kecantikan, StereotipAbstract
Sejumlah studi menyatakan bahwa dalam beberapa gim, perempuan sering kali digambarkan dalam peran yang seksi atau sebagai objek seks. Kontruksi terhadap perempuan ini diangkat pula dalam gim ‘Love Paradise Merge and Makeover (LPMM)’. Gim LPMM diperuntukkan bagi siapa saja asal berusia lebih dari 12 tahun. Padahal, anak-anak rentan dengan apa yang mereka lihat, dengar, dan pelajari. Hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari tersebut akan mengakar dan membentuk persepsi tentang kehidupan yang mereka alami. Oleh karena itu, konsep kecantikan yang dibangun dalam permainan LPMM menarik untuk diteliti. Peneliti mengkaji bagaimana gim Love Paradise Merge & Makeover mengkonstruksi kecantikan lewat peran dalam permainan yang mereka tawarkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi visual dan analisis gim. Hasilnya, melalui mekanisme permainan yang mengedepankan transformasi penampilan dan opsi penyesuaian, gim LPMM membentuk persepsi pemain tentang atribut fisik yang dianggap menarik, juga mempromosikan nilai-nilai tertentu terkait kecantikan melalui konten dan skenario cerita. Sehingga gim ini tidak hanya mengkonstruksi kecantikan tapi juga membentuk pengalaman konsumerisme atau perilaku konsumtif di mana pemain terdorong mengeluarkan sejumlah uang untuk menggapai standar kecantikan yang dibentuk dalam gim.
References
Abid, S., Liaquat, N., & Malik, A. A. (2021). On Being and Becoming Beautiful: The Social Construction of Feminine Beauty. Pakistan Social Sciences Review, 403 - 413.
Clark, L. (2018). Women, Aging, and Beauty Culture: Navigating the Social Perils of Looking Old. Generations 41(4), 104-108.
Djam'an Satori, A. K. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Etcoff, N. L. (1999). Survival of the Prettiest: The Science of Beauty. Anchor Books.
Fabrizio Santoniccolo, T. T. (2023). Gender and Media Representations: A Review of the Literature on Gender Stereotypes, Objectification and Sexualization. International Journal of Environmental Research and Public Health.
Fredrickson, B. L. (1997). Objectification theory: Toward understanding women's lived experiences and mental health risks. Psychology of Women Quarterly, 21(2), 173-206.
Gerber, S. &. (2011). Gimrs and gaming context:Relationships to critical thinking. British Journal of Educational Technology, 42(5), 842 - 849.
Gergen, K. J. (2015). An Invitation to Social Construction. Sage.
Gimilin, D. (2001). Body work: beauty and self-image in American Culture. Berkeley: University of California Press.
Green, C. S. (2003). Action video gim modifies visual selective attention. Nature 423 (6939), 534 - 537.
Hariyanti, R., & Harwati, L. N. (2017). Konstruksi Kecantikan Ideal Perempuan Melalui Iklan Produk Kecantikan di Televisi. Etnoreflika, 31 - 43.
Hasanah, S. S. (2022). Kecenderungan Gaming Disorder dan Perilaku Konsumtif Pembelian Virtual Goods pada Pemain Online Game. Gadjah Mada Journal of Psychology, 1 - 17.
Henry, S. (2013). Cerdas Dengan Gims. Gramedia Pustaka Utama.
Ikharo Seluman, A. E. (2024). Stereotypical portrayal of gender in mainstream media and its effects on societal norms: A theoretical perspective. International Journal of Multidisciplinary Research and Growth Evaluation , 743-749.
Jackson, S. &. (2018). Makeover culture and the rebranding of the self. In The Palgrave Handbook of Ageing and Physical Activity Promotion (pp. 531-552). Palgrave Macmillan, Cham
Jaggi, R. (2014). Gender Construction in Video Games: A Discursives Analysis . International Journal of Communication Studies .
Kim, S. S. (2018). Gamification in Learning and Education. Springer International Publishing.
Komariah, T. (n.d.). Penelitian Kualitatif. academia.edu, 1 - 6.
Marlianti, N. d. (2012). Representasi Tubuh Perempuan Dalam Rubrik Kecantikan di Majalah Femina Edisi Mei 2011. Jurnal Komunikologi, 67-73.
Mayer, R. E. (2009). Multimedia Learning (Second Ed.). Cambridge University Press.
Murtiningsih, S. (2020). Filsafat Pendidikan Video Games. Gadjah Mada University Press.
Putra, K. (. (2014). Motif players dalam proses pembelian virtual goods pada permainan game. From UNIB Scholar Repository: https://repository.unib.ac.id/8125/
Rozali, Y. (2022). Penggunaan Analisis Konten dan Analisis Tematik. Forum Ilmiah, 19(1), 68-76.
Saguni, S. S., & Baharman. (2016). Narasi Tentang Mitos Kecantikan dan Tubuh Perempuan Dalam Sastra Indonesia Mutakhir: Studi Atas Karya-Karya Cerpenis Indonesia. Jurnal Retorika, Volume 9, Nomor 2, 90 - 163.
Sanders, E. (2018, Februari 4). Tiger Times. From https://erietigertimes.com: https://erietigertimes.com/1907/news/world/different-cultures-definitions-of-beauty/
Sholichah, A. S. (2018). Urgensi Tumbuh Kembang Anak Terhadap Pembentukan Karakter. IQ (Ilmu Al-Qur'an): Jurnal Pendidikan Islam Volume 1 No. 02, 154-171.
Smaldino, S. E. (2014). Intructional Technology and Media for Learning. Pearson Education Limited.
Sofia, H. &. (2010). Panduan Mahir Akses Internet. Jakarta: Kriya Pustaka.
Swami, V. &. (2008). The Psychology of Physical Attraction . Routledge/Taylor & Francis Group.
Tseelon, E. (1993). The Ideology of Beauty. Recent Trends in Theoretical Psychology, 319-323.
Vacharkulksemsuk, T. R. (2016). Dominant, open nonverbal displays are attractive at zero-acquaintance. Proceedings of the National Academy of Sciences, 113(15), 4009-4014.
Wetherell, M. &. (1996). The Social Construction of Gender. Sage Publications.
Witt, E. A. (2011). Trends in youth’s videogim playing, overall computer use, and communication technology use: The impact of self-esteem and the Big Five personality factors. Computers in Human Behavior, 763 - 769.
Xi, Z. (2011, November 20). The Economic Times. From https://economictimes.indiatimes.com/: https://economictimes.indiatimes.com/news/international/chinese-consumers-obsessed-with-white-skin-bring-profits-for-cosmetics-companies/articleshow/10796591.cms?from=mdr
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Asima Oktavia Sitanggang, Dian Sukmawati, Annisa Eka Syafrina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.